LAPORAN PRAKTIKUM SAINS
PEMBUATAN
OBAT MASUK ANGIN DARI DAUN JAMBU BIJI
Disusun oleh :
Brama Dwi Mahendra
Faqih Syahputra Mulyadi
Krismansyah Ragil
Maulana Nouval Al-Rasyid
Moh. Kapita Umbasan
SMA TRIMURTI SURABAYA
JLN. Gubernur Suryo No 2
2014
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Jambu biji
merupakan salah satu tanaman buah yang banyak
ditemukan di wilayah Indonesia, walaupun sebenarnya berasal dari Amerika
Tropik. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun, sering tumbuh liar, dan umumnya
ditemukan pada ketinggian 1-1200 m dpl, serta tumbuh dengan baik pada tanah
yang gembur maupun liat. Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili Myrtaceae,
genus Psidium, spesies guajava, sehingga dàlam bahasa Latin
disebut Psidium guajava. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal
sebagai guava, sedangkan di Indonesia disebut juga jambu batu, jambu
klutuk, atau jambu Siki.
Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang istimewa, buahnya memiliki
kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi.
Selain itu, juga kaya zat non gizi, seperti serat pangan, komponen karotenoid,
dan polifenol. Buah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh dan sodium, rendah
lemak dan energi, tetapi tinggi akan serat pangan. Di dalam daun jamu biji
antara lain mengandung tanin, minyak asiri (eugenol), dan minyak lemak. Oleh
karena adanya senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya menyebabkan tanaman
ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Pada umumnya bagian yang
dapat digunakan dari tanaman ini adalah bagian daun, buah mengkal, ranting muda
dan akar.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang ada
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.)
Bagaimana cara membuat obat masuk angin dari daun jambu biji?
- Tujuan Penelitian
Praktikum ini
bertujuan untuk:
1.)
Untuk mengetahui cara membuat obat masuk angin dari
daun jambu biji
D. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat antara lain :
Bagi Remaja dapat dijadikan alternatif lain untuk menghilangkan
masuk angin selain
produk-produk kimia yang beredar di pasaran. Selain itu obat ini tidak
menimbulkan efek samping sehingga pemakaiannya aman.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Daun Jambu Biji
Daun jambu biji rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat astrigen
(pengelat), antidiare, antiradang, penghentian perdarahan (hemostatis), dan
peluruh haid. Daun mengandung tanin, minyak asiri (eugenol), minyak lemak,
damar, zat samak, triterpenoid, asam malat dan asam apfel. Pada umumnya daun
digunakan untuk pengobatan:
·
Diare
akut dan kronis
·
Perut
kembung pada bayi dan anak
·
Kadar
kolesterol darah meninggi
·
Sering
buang air kecil (anyang anyangan)
·
Luka
dan luka berdarah
·
Sariawan,
larutan kumur atau sakit gigi
·
Demam
Berdarah
B.
Buah Jambu Biji
Buah adalah salah satu jenis
makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya
sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen
obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping
yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding
suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Buah jambu biji atau guava adalah
favorit banyak orang, dan dapat dimakan langsung atau dibuat jus. Buah ini
merupakan salah satu buah terbaik yang dapat dimakan sehari-hari karena buah
jambu Biji sangat kaya akan Vitamin C.
Kandungan Vitamin C pada buah jambu biji
sangat tinggi, yaitu 87 mg per 100 g buah Jambu Biji. Jumlah tersebut dua kali
lipat dari jeruk manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange,
serta delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan jambu air dan
jambu bol, kadar vitamin C pada jambu biji jauh lebih besar, yaitu 17 kali
lipat dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100
g). Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang
daging buahnya berwarna merah.
Seperti diketahui, vitamin C merupakan antioksidan yang baik, disamping itu
vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh kapiler:
mencegah anemia gizi, sariawan, gusi yang bengkak dan berdarah (penyakit
skorbut); serta mencegah tanggalnya gigi. Vitamin C dosis tinggi dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infèksi. Dengan demikian,
tubuh tidak mudah menjadi sakit, seperti flu, batuk, demam, dan
lain-lain.Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi
nitrosamin, suatu zat pemicu kanker. Vitamin C juga berperan untuk pembentukan
kolagen yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Ketersediaan vitamin C,
yang cukup dalam darah dapat mendorong ke selenium dalam menghambat sel kanker,
terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu, dan otak.
Pada intinya, jambu biji dapat dijadikan sebagai sumber utama bagi
kebutuhan vitamin C tubuh. Konsumsi jambu biji seberat 90 gram setiap hari
sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian orang dewasa, sehingga mampu
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kandungan vitamin C pada jambu biji
mencapai puncaknya menjelang matang.
Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada bagian kulit serta
daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Karena itu, jambu biji sebaiknya
dikonsumsi beserta kulitnya. Selain vitamin C, buah jambu biji juga mengandung
banyak kalsium (jarang pada buah lainnya), Vitamin A, Vitamin B, zat besi,
fosfor, potasium, dan kaya akan serat. Untuk yang suka berdiet, buah jambu biji
hanya mengandung 25 kalori. Kandungan gizi dalam 100 gram jambu biji disajikan
pada Tabel 1. Kandungan potasium dalam jambu biji sekitar 14 mg/100 gram buah.
Potasium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan
kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel- sel tubuh,
mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan
tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Jambu Biji dalam 100 gram BDD
Kandungan
|
Jumlah
|
Kandungan
|
Jumlah
|
Energi
|
49,00 kal
|
Vitamin B1
|
0,05 mg
|
Protein
|
0,90 g
|
Vitamin B2
|
0,04 mg
|
Lemak
|
0,30 g
|
Vitamin C
|
87,00 mg
|
Karbohidrat
|
12,20 g
|
Niacin
|
1,10 mg
|
Kalsium
|
14,00 mg
|
Serat
|
5,60 g
|
Fosfor
|
28,00 mg
|
Air
|
86 g
|
Besi
|
1,10 mg
|
Bagian yang
dapat dimakan
|
82%
|
Vitamin A
|
25 SI
|
Buah jambu biji juga mengandung asam amino (triptofan, lisin), dan pektin.
Serat di dalam buah merupakan serat yang larut dalam air, terutama di bagian
kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal
dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh. Saat ini, buah jambu biji telah
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita
demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan buha jambu biji
berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan antioksidan sehingga
dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang
terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit dan berak darah. Alhasil,
jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang
beru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara normal.
C. Masuk Angin
Masuk angin adalah suatu "penyakit" yang disebabkan
karena berkumpulnya gas
yang tidak merata di dalam tubuh. Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata, namun
saat ini belum ada bukti medis untuk mendukung klaim ini. Penyakit ini mirip influenza
karena gejala dan penyebabnya hampir sama. Masuk angin biasanya dianggap
sekadar mitos di dunia kedokteran tetapi kenyataannya banyak sekali
penderitanya.
Biasanya penyebab
utamanya adalah udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di
ruangan AC, bermain
hujan-hujanan, cuaca
yang dingin, dan lainnya. Penyebab lainnya adalah terlalu banyak tertawa, salah
makan, kurang kentut, atau karena
terlalu lelah. Masyarakat langsung menyebut masuk angin setiap kali merasa
badan tidak enak. Badan tidak enak yang disebabkan masuk angin, umumnya terjadi
di masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya
(pancaroba). Di masa peralihan itu angin seringkali bertiup kencang. Angin
sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan badan
terasa tak enak. Angin sering dituduh masuk ke tubuh tanpa permisi ketika tubuh
terekspos angin yang bertiup kencang.
Saat di musim
bukan pancaroba pun "angin tak diundang" ini sering menghinggapi
orang-orang tertentu. Penyakit ini acapkali singgah di tubuh orang yang sering
begadang, kurang tidur atau kurang istirahat. Gara-gara angin, penderitanya
jadi merasa tak enak badan ketika bangun di pagi hari.
Masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat
gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan
ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus.
Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas, diikuti mual
dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk angin. Sebenarnya
penyebabnya bukan cuaca dingin, bukannya anginlah yang memicu terjadinya masuk
angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction
atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan
mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan
dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau
hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini
adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme,
berupa asam laktat,
terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal.
Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas
lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan
ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk,
pilek, dan lain-lain.
Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang
menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang
menyebabkan gas tertampung di saluran
cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut
akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.
D.
Cabai Merah
Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota
genus Capsicum.
Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah
cabai yang pedas
sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni
masakan
Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke
sepuluh (alih-al Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah
satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi.
Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan
manusia.Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar
antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase
dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker.
Cabai (Capsicum annum L)
merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat
kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam
mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi
pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi
secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 1 hari dan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 November 2014. Tempat penelitian dipusatkan di sekitar lingkungan SMA
Trimurti Surabaya.
B.
Alat dan Bahan
Alat :
·
Panci
1 buah
·
Kompor
1 buah
·
Spatula
kayu 1 buah
·
Pisau
1 buah
·
Gelas
besar 1 buah
·
Saringan
1 buah
Bahan :
·
Buah
jambu biji (setengah masak)
·
Air 1
liter
·
10
lembar daun jambu biji yang masih muda
·
1
buah cabai merah
·
3
mata buah asam
·
1
potong gula kelapa
·
Garam
secukupnya
C.
Prosedur
1) Siapkan semua bahan yang harus disediakan
untuk melaksanakan penelitian tersebut
2) Lalu semua bahan direbus bersama 1 liter
air sampai mendidih
Kemudian disaring untuk diambil airnya
BAB IV
PEMBAHASAN
Jambu biji telah terbukti sebagai
obat verbal menyembuhkan berbagai macam penyakit dan dijadikan sebagai bahan
dasar jamu tradisional yang diakui secara nasional maupun internasional.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah proses pembuatan obat masuk angin dengan bahan dasar daun
jambu biji, dan cara pemanfaatannya. Dari
eksperimen yang telah dilakukan bahwa proses pembuatan dapat dilakukan dengan cara
direbus. Ada beberapa langkah untuk
membuatnya yaitu cuci daun jambu
biji hingga bersih kemudian
dicampur dengan air. Kemudian dimasukan kedalam panci yang telah terisi air. Dan masukan bahan bahan yang lain, Tutup
dan biarkan sampai mendidih. Saring dan minum.
Masuk angin akan mereda dan akan menghilang tidak
menimbulkan rasa pahit.
Berdasarkan data yang tertera, maka
dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan obat masuk angin dari bahan dasar daun jambu biji adalah dengan direbuskan daun jambu biji kemudian
dicampur dengan air. Cara
pemakaiannya dapat dilakukan dengan diminum 2 kali dalam sehari. Khasiat Daun Jambu Biji memang
tidak kalah populer dengan khasiat daun sirsak, daun salam dan daun binahaong. Daun jambu biji memang banyak di
gunakan masyarakat indonesia sebagai pengobatan tradisional untuk diare namun
ternyata banyak sekali khasiat daun jambu biji selain untuk pengobatan diare
diantaranya sebagai antiinflamasi, antimutagenik, antimikroba dan
analgesik.
Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti,
flavonoid, polifenol, karoten dan tannin. Dengan begitu banyaknya kandungan
yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki anti
oksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Cara pembuatan obat masuk angina dari daun jambu biji yaitu dengan cara
merebus semua bahan di dalam panci sampai mendidih.
B. Saran
Dengan adanya pemanfaatan ini diharapkan agar dapat menjaga
kelestarian tumbuhan dan juga cara
penggunaanya sehingga menghasilkan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Poejianti,
Ana. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Anonim. Jambu Biji. http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
Addinfikry. 2010. Karya Ilmiah Remaja. http://addinfikry. blogspot.com /2010/05/ karya-ilmiah remaja- sman-1 -kota- bima. html
Anonim. 2013. Khasiat
Daun Jambu Biji.http://marvelherbal .blogspot. com/2013 /05/khasiat-daun-jambu-biji.html
Anonim. 2011. Penjelasan
Tentang Daun. http://kir-31.blogspot.com /2011/ 02/
penjelasan-tentang-daun-bentuk-daun.html
LAMPIRAN
Alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum
Memasukan bahan bahan kedalam panci yang telah disiapkan
Mengaduk bahan-bahan
Menyaring bahan – bahan yang ada di dalam panci ke dalam
gelas besar
Menyaring bahan – bahan ke dalam panci untuk yang kedua
kalinya
Memindahkan hasil saringan ke dalam botol